Beranda | Artikel
Metode Al-Quran dalam Menetapkan Dan Menafikan Sifat-Sifat Allah
Jumat, 30 Oktober 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Muhammad Nur Ihsan

Metode Al-Qur’an dalam Menetapkan dan Menafikan Sifat-Sifat Allah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Nur Ihsan, M.A. dalam pembahasan Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Tentang Nama-Nama Allah dan Sifat-SifatNya. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 13 Rabiul Awal 1442 H / 30 Oktober 2020 M.

Kajian Tentang Metode Al-Qur’an dalam Menetapkan dan Menafikan Sifat-Sifat Allah

Pada kesempatan kali ini kita akan menjelaskan metode Al-Qur’an di dalam menetapkan dan menafikan sifat. Perlu kita ketahui, sebelumnya kita telah menjelaskan bahwa Ahlus Sunnah wal Jama’ah di dalam asma’ wa shifat, mereka menetapkan apa yang ditetapkan oleh Allah dan menafikan apa yang dinafikan oleh Allah dan RasulNya. Jadi ada itsbat (penetapan) dan ada nafi (penafian), ditetapkan apa yang ditetapkan oleh Allah dan menafikan apa yang dinafikan oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala.

Sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah itu dalam istilah aqidahnya disebut sifat Ats-Tsubutiyyah (sifat-sifat yang ditetapkan, yang tertera di dalam Al-Qur’an dan di dalam hadits-hadits yang shahih). Dan sifat-sifat yang Allah nafikan dari diriNya dinamakan dengan sifat Al-Manfiyah atau sifat As-Salbiyyah (semua sifat-sifat yang Allah nafikan dari diriNya di dalam Al-Qur’an dan di dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana aqidah Ahlus Sunnah di dalam menetapkan sifat-sifat Ats-Tsubutiyyah tadi dan metode Ahlus Sunnah di dalam sifat-sifat As-Salbiyyah atau Al-Manfiyah. Atau dalam redaksi yang lain, bagaimana manhaj Al-Qur’an, bagaimana metodologi Al-Qur’an di dalam menetapkan sifat-sifat Allah dan di dalam menyebutkan sifat-sifat yang dinafikan oleh Allah dari diriNya?

Kita telah mengetahui bahwa ada sifat-sifat yang ditetapkan dan ada yang dinafikan oleh Allah. Agar kita tidak keliru dan terjerumus dalam penyimpangan pada bab ini, bagaimana Al-Qur’an dan bagaimana juga hadits menetapkan sifat-sifat tersebut? Begitu juga bagaimana metode Al-Qur’an di dalam menafikan sifat-sifat yang dinafikan oleh Allah dan dinafikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari diri Allah ‘Azza wa Jalla.

Maka kita jawab bahwa kalau kita membaca Al-Qur’an dan membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang merupakan sumber aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Semua yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits dalam perkara aqidah, itu semua adalah kebatilan dan sampah pemikiran, tidak berhak dinakan sebagai aqidah dan keyakinan, itu hanya pemikiran belaka.

Maka di dalam Al-Qur’an dari Al-Fatihah sampai An-Naas, penuh dengan penyebutan nama-nama dan sifat-sifat Allah. Begitu juga dalam hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam masalah aqidah.

Saya mengajak para pemirsa kaum muslimin yang mendengar pada kesempatan kali ini, bacalah Al-Qur’an, di situ kita akan mendapatkan tentang keagungan dan kebesaran Allah. Allah memperkenalkan diriNya kepada kita. Allah yang Maha Agung, yang kita sembah, jika ingin mengetahui keagungan dan kemuliaanNya, maka bacalah Al-Qur’an. Tapi dengan syarat tadabburi, jangan hanya sekedar ingin menghatamkan saja.

Di Al-Qur’an yang merupakan kitab hidayah, semuanya berbicara tentang Al-Haq, menjelaskan tentang kebesaran dan keagungan Allah Tabaraka wa Ta’ala. Dari sisi syar’i, bahkan dari sisi logika juga. Karena Al-Qur’an mencakup argumentasi-argumentasi secara wahyu, kemudian juga mencakup argumentasi-argumentasi yang rasional, yang berbicara kepada akal yang cerdas, akal yang waras, akal yang masih selamat.

Kesimpulan dari mentadabburi Al-Qur’an, bahwa kita dapatkan metode Al-Qur’an dan hadits di dalam menetapkan sifat-sifat Allah, yaitu dengan cara merinci. Dirinci dan disebutkan secara detail, secara terperinci satu-persatu disebutkan. Sementara dalam permasalahan menafikan, itu disebutkan secara global atau secara umum.

Jadi sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah yang ditetapkan oleh Allah dan RasulNya, itu terdapat dalam Al-Qur’an dan dalam hadits secara terperinci banyak sekali. Sehingga jumlah sifat-sifat yang ditetapkan oleh Allah dan RasulNya banyak, tidak terbatas dengan jumlah 7 atau 10 atau 20 atau lebih dari itu atau kurang.

Bagaimana contoh-contoh dan penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download MP3 Kajian

Untuk mp3 kajian yang lain: silahkan kunjungi mp3.radiorodja.com


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49316-metode-al-quran-dalam-menetapkan-dan-menafikan-sifat-sifat-allah/